Dari ssebuah tim teknologi dan ahli biologi yang menghasilkan terumbu karang Virtual Reality di dasarkan dari park sisters islands di singapura.
Sebuah alat yang dirancang untuk intruksi kelas dimana instruktur dapat membimbing pesertanya melalui berbagai jenis terumbu karang, dan mendidik mereka pada organisme yang berbeda dalam ekosistem karang.
Proyek ini disatukan oleh perusahaan VR berbasis di Singapura Hiverlab bersama-sama dengan lingkungan dan konsultan air DHI, serta Pixel Labs inkubator pemerintah.
Lima bulan bekerja untuk menempatkan bersama-sama termasuk diving di Sisters 'Islands untuk menembak 360 video dengan kamera 3D dimodifikasi yang bisa memetakan karang bawah laut.
Model 3D dari karang dibangun lebih dari beberapa foto dengan teknik yang disebut fotogrametri.
Ada beberapa tantangan untuk melakukannya di bawah air, menurut pendiri Hiverlab ini Ender Jiang. "Salah satunya adalah visibilitas -. Air Singapura adalah sedikit [kurang jelas] dan menantang Kita harus memindai semua daerah-daerah kecil, sepotong demi sepotong," kata Jiang.
Coral juga berbentuk tidak teratur, sehingga model tidak mudah untuk membangun sebagai bentuk sederhana seperti kubus atau bola, kata tim.
Pengalaman ini diharapkan juga membantu siswa dan relawan mengidentifikasi karang di habitat alami mereka, dan mempelajari berbagai metode survei biologi kelautan.
"Ketika Anda mengajarkan orang untuk melakukan metode ilmiah, banyak kali, ketika menyelam pertama Anda, Anda menyelam dan Anda seperti 'oh my god, apa yang saya lakukan sekarang?'" Kata Siti Maryam Yaakub, senior kelautan ekologi di DHI.
Simulasi memungkinkan instruktur untuk menjalankan melalui demo seolah-olah itu nyata, sehingga siswa tidak perlu membayangkan proses.
Instruktur juga akan dapat menggunakan lingkungan VR untuk tes yang lebih realistis, dibandingkan dengan format tradisional, tambahnya.
